Assalamu Alaikum Sobat CaraBugis :)
Sebagai pengguna laptop, Anda
pasti tahu bahwa setelah dipakai beberapa saat perangkat itu akan
terasa sedikit hangat. Memang jika Anda meletakkan laptop itu di meja,
hanya sedikit kehangatan itulah yang akan Anda rasakan. Namun jika Anda
memangkunya, hmmm, Anda bisa membahayakan kesehatan Anda.
Benarkah
memangku lapotp berbahaya? Bukti pasti tentang itu memang belum ada.
Namun pada tahun 2002, sebuah surat ke jurnal kesehatan The Lancet
mengisahkan bagaimana seorang ilmuwan Swedia yang berusia 50 tahun telah
membuat bagian intim dari tubuhnya terbakar setelah ia menggunakan
laptop di pangkuan selama satu jam, tentu saja dengan berpakaian
lengkap. Serem ya?
Bagi para lelaki muda, dampak dari laptop yang
panas ini bisa jauh lebih lama. Studi yang dilakukan di State
University of New York di Stony Brook mengukur suhu daerah intim dari 29
sukarelawan sehat ketika mereka merapatkan pahanya untuk memangku
laptop. Setelah satu jam, suhu daerah itu meningkat rata-rata 2,1
derajat Celcius. Ketika eksperimen ini diulangi dengan benar-benar
memangku laptop, kenaikan suhu bertambah 0,7 derajat C.
Tidak ada
satu pun komponen dalam komputer yang dirancang khusus untuk
menghasilkan panas, tetapi kebanyakan menghasilkan panas sebagai efek
samping. Putaran jarum pada harddisk, prosesor dan chip grafis biasanya
menghasilkan panas yang paling besar.
Pada PC desktop cukup mudah
melakukan pendinginan (melalui kipas yang kuat dan juga luasnya kantung
udara di dalam casing). Namun pada PC berfisik kecil yang
dijinjing-jinjing ini, proses pendinginan memang menjadi sebuah
tantangan tersendiri.
Pada umumnya laptop, panas dihalau dari prosesor melalui heatsink, yang kemudian didinginkan oleh sebuah kipas kecil.
Prosesor
laptop masa kini bekerja pada sekitar 50 derajat C, dan suhu itu bisa
meningkat sampai di atas 90 derajat C jika kinerjanya didongkrak. Jika
suhu ini dibiarkan tidak terkontrol, prosesor bisa terbakar. Karena
itulah chip masa kini punya sensor panas dan bisa menurunkan
kecepatannya jika menjadi terlalu panas.
Mendinginkan laptop
secara efektif bukanlah sekadar menjaga agar setiap komponen bekerja
pada suhu operasi yang cocok. Panas harus mengalir ke luar. Jika tidak,
panas akan menumpuk di bagian-bagian laptop yang bersentuhan dengan
penggunanya, seperti bagian alas, keyboard, dan dudukan tangan
(palmrest).
Laptop yang dirancang dengan baik menghalau panas
dari lokasi-lokasi tersebut. Pada beberapa model, panas bahkan
diteruskan melalui engsel layar dan tutup notebook, sehingga bisa
tersalurkan ke luar.
Jadi apa yang dilakukan untuk menurunkan
panas yang diantarkan laptop ke pangkuan Anda? Cara paling mudah adalah
memperbesar jarak antara keduanya dengan selalu meletakkannya di meja
kerja. Namun jika terpaksa memangkunya, gunakan ‘tatakan’, bantal, atau
meja laptop khusus atau paling tidak, sebuah majalah yang tebal di
antara laptop dan paha Anda.
Saat ini kebanyakan laptop juga
menyertakan software yang dapat mendinginkan dirinya. Para manufaktur
biasanya membundelkan program manajemen daya yang memungkinkan Anda
mengatur kinerja berbagai komponen.
Ini tidak cuma menghemat daya
batere dengan mengurangi kecepatan clock prosesor dan mematikan
komponen-komponen seperti harddisk yang menganggur setelah beberapa
lama, tetapi juga dapatmengurangi keluaran panas. Mengatur prosesor ke
daya terkecilnya, membiarkan harddisk berhenti berputar setelah beberapa
menit dan membiarkan kipas pendingin pada setelan medium atau tinggi
bisa mengurangi suhu laptop Anda.
Seiring dengan kian cepat dan
hebatnya komputer, para manufaktur pun dipaksa mempertimbangkan panas
dari komponen-komponen yang dipakai agar bisa tetap dingin. Contoh,
kecepatan bus memori yang meningkat berarti memori laptop SODIMM juga
dapat menghasilkan panas yang cukup besar. Untuk mengatasinya, Intel
mengembangkan modul memori dengan sensor thermal yang, seperti prosesor,
bisa menurunkan kecepatan memori untuk menghemat daya dan mengurangi
panas.
Walaupun pasti akan muncul beragam inovasi lain untuk
membantu pendinginan laptop, mereka harus berpacu dengan prosesor,
memori dan sistem grafis yang semakin hebat. Saat ini memang tidak ada
studi pasti yang menghubungkan laptop yang panas dengan masalah
kesuburan atau gangguan kesehatan, tetapi laptop yang dingin di luar
pasti akan membuat penggunanya nyaman.
Sebuah laptop bisa menjadi sangat panas. Di mana saja titik-titik panas tersebut?
Biasanya
bagian terpanas dari laptop (bisa mencapai 46,6 derajat C) terjadi di
bagian atas keyboard dan bagian tengah dudukan pergelangan tangan (
wrist rest), karena di situlah letak prosesor dan juga komponen
pendingin. Bagian bawah layar biasanya juga cukup hangat. Bagian ini
menjadi tempat bagi elektronika pengontrol.
Yang juga merupakan titik panas adalah bagian bawah laptop. Di sini suhunya bahkan bisa mencapai 50 derajat C.
Sunday, March 3, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
klo Aku sih selalu aman donk!
ReplyDeleteCipok balik ya! xD
http://lutfiezard.blogspot.com