Ad (728x90)

Tuesday, October 11, 2016

Filled Under: ,

Searching

Categorized Tugs




Pengertian Searching


      Search algoritma adalah algoritma yang menerima argument adan mencoba untuk mencari record yang mana key-nya adalah Algoritma bisa mengembalikan nilai record, atau pointer ke record. Record sendiri adalah tipe data yang terdiri atas kumpulan variabel yang dapat berbeda tipenya. Setiap variabel disebut field. Sequensial Search (penelusuran sequensial) yaitu proses mengunjungi melalui suatu pohon dengan cara setiap simpul di kunjungi hanya satu kali yang disebut tree transversal / kunjungan pohon. Sedangkan Binary Search adalah penelusuran pohon biner dimana data yang dimasukkan atau yang sudah ada diurutkan terlebih dahulu.

    Data dapat di simpan secara temporer dalam memori utama atau di simpan secara permanen di dalam memori sekunder (tape atau disk). Di dalam memori utama, struktur penyimpanan data yang umum adalah berupa larik atau tabel (array), sedangkan di dalam memori sekunder berupa arsip (file). Aktivitas yang berkaitan dengan pengolahan data ini sering di dahului dengan proses pencarian. Sebagai contoh, untuk mengubah (update) data tertentu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari keberadaaan data tersebut di dalam kumpulannya. Aktivitas yang awal sama juga dilakukan pada proses penambahan (insert) data yang baru. Proses penambahan data dimulai dengan mencari apakah data yang ditambahkan sudah terdapat di dalam kumpulan. Jika sudah dan mengasumsikan tidak boleh ada duplikasi data maka data tersebut tidak perlu ditambahkan, tetapi jika belum ada, maka tambahkan.

    Algoritma pencarian yang akan dibicarakan dimulai dengan algoritma pencarian yang paling sederhana yaitu pencarian beruntun atau Sequential Search sampai pada algoritma pencarian yang lebih maju yaitu pencarian bagi dua (Binary Search).

Jenis-jenis Searching


A. Sequential search

     Disebut juga sebagai metode pencarian urut adalah metode pencarian yang paling mudah. Adalah suatu teknik pencarian data dalam array ( 1 dimensi ) yang akan menelusuri semua elemen-elemen array dari awal sampai akhir, dimana data-data tidak perlu diurutkan terlebih dahulu. Kemungkinan terbaik (best case) adalah jika data yang dicari terletak di indeks array terdepan (elemen array pertama) sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pencarian data sangat sebentar (minimal). Sedangkan kemungkinan terburuk (worst case) adalah jika data yang dicari terletak di indeks array terakhir (elemen array terakhir) sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pencarian data sangat lama (maksimal).


Sequential search memiliki proses sebagai berikut:

 Tentukan banyaknya data yang akan di olah, misal banyak data adalah N.
Tentukan data apa yang akan dicari, misal data yang akan dicari adalah C.
 Deklarasikan sebuah counter untuk menghitung banyak data yang ditemukan, missal counternya adalah K.
Inisialisasikan K =0
Lakukanlah perulangn sebanyak N kali
 Dalam tiap proses perulangan tersebut periksalah apakah data yang sedang diolah sama dengan data yang dicari.
Jika ternyata sama K=K+1
Jika tidak, lanjutkan proses perulangan .
 Setelah proses perulangan berhenti, periksalah nilai K.
 Jika nilai K lebih dari 0, artinya data yang dicari ada dalam data /array dan tampilkan nilai K ke layer sebagai jumlah data yang ditemukan.
Jika nilai K=0, artinya data yang dicari tidak ditemukan dalam data / array dan tampilkan ke layar bahwa data tidak ditemukan


Proses selesai.
Dapat disimpulkan bahwa sequential search, akan mencari data dengan cara membandingkannya satu-persatu dengan data yang ada. Prosesnya tentu saja akan singkat jika data yang diolah sedikit, dan akan lama jika data yang diolah banyak. Disarankan proses ini digunakan pada jumlah data yang sedikit saja.


B. Binary Search.

Proses pencarian binary search hanya dapat dilakukan pada kumpulan data yang sudah diurutkan terlebih dahulu. Jika terdapat N buah data yang akan diolah, data yang dicari akan dibandingkan dengan data ke-N jika data ke-N lebih besar dari data yang dicari maka akan dilakukan pembagian data menjadi dua bagian. Kemudian ujung data pada setiap bagian dibandingkan lagi dengan nilai yang akan dicari.

C. Interpolation Search

Proses pencarian data ini hampir sama dengan proses pencarian binary search, pencarian ini juga dilakukan pada kumpulan data yang sudah urut. Akan tetapi jika pada binary search kita membagi data menjadi 2 bagian tiap prosesnya, pada interpolation search kita akan membagi data menurut rumus sebagai berikut:


Posisi = ( kunci – data[low] / data[high] – data[low] ) * ( high – low ) + low


Singkatnya proses pencarian interpolation search hampir mirip dengan proses pencarian kata dikamus, yaitu kita mencari data yang dimaksud dengan cara memperkirakan letak data.

 

Contoh Pemrograman Searching dalam Algoritma



A. PASCAL


program search_aditya;
uses crt;

const
nmin = 1;
nmax = 100;

type
arrint = array [nmin..nmax] of integer;

var
x : integer;
tabint : arrint;
n,i : integer;
indeks : integer;


function seqsearch1(xx : integer): integer;
var i : integer;
begin
i := 1;
while ((i xx)) do
i:=i+1;
if tabint[i] = xx then
seqsearch1:=i

else
seqsearch1:=0;
end;

begin
clrscr;
write('input banyaknya index array = '); readln(n);
for i:=1 to n do
begin
write('Tabint[',i,'] = '); readln(tabint[i]);
end;
write('Nilai yang dicari = '); readln(x);
indeks:=seqsearch1(x);
if indeks <> 0 then
write(x,' ditemukan pada indeks ke-',indeks)
else
write(x,' tidak ditemukan');
writeln;
readln;

end.

Adj

Author & Editor

Silahkan Copy Paste Tapi Cantumin Link Sumber Ya kk (^3^) Ok | Kalo Gak Tak Tabok (---)p

0 komentar:

Post a Comment

 

We are featured contributor on entrepreneurship for many trusted business sites:

  • Copyright © Tutorial Makassar™ is a registered trademark.
    Blogger Templates Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.